Sudah tidak asing lagi bagi masyarakat karena sering dijumpai di halaman rumah, tempat parkir umum atau di jalan-jalan sekitar perumahan. Jika diamati sekilas dari paving block yang baru terpasang sepertinya tidak ada perbedaan yang mencolok dari sisi kualitasnya, tapi seiring dengan berjalannya waktu dan penggunaannya, akan terlihat jelas perbedaan yang signifikan. Konblok yang kualitasnya bagus tidak mengalami banyak perubahan pada pada warna dan teksturnya, sementara yang kualitasnya kurang baik akan terlihat banyak yang rusak atau terkikis permukaannya. Pertanyaannya sekarang, bagaimana memilih paving block yang benar agar sesuai dengan kualitas dan aplikasinya?
Berikut ini tips memilih paving block yang bagus dan benar:
1.Tentukan Model Paving Block dan Design Pola Pemasangannya
Bentuk atau motif paving block sangat beragam. Jika Anda menyukai motif konblok yang sederhana tapi tetap elegan ada beberapa pilihan antara lain: Tru Pave (Bata), Cobblestone (Ubin), Half Pave (Kubus), Hexagon (Segi Enam), Uni Pave (Zig zag / Cacing). Diantara motif-motif tersebut, paving Tru Pave yang paling populer dan ekonomis, karena bentuknya sederhana dan dapat dibentuk menjadi berbagai macam pola pemasangan paving block dan kombinasi warna. Selain itu jika dipasang dengan pola Herringbone atau struktur tulang ikan, konblok akan terkunci dengan baik dan tidak mudah bergeser.
2. Paving Block dengan Mutu Beton yang sesuai Aplikasinya
Salah satu faktor yang menentukan kekuatan paving block adalah mutu beton atau kuat tekannya. Jika digunakan untuk halaman rumah atau trotoar, paving K200 – K250 sudah cukup memadai, jika dipakai untuk parkiran mobil atau infrastruktur jalan di cluster perumahan, pilihlah paving block K300 – K350, dan jika digunakan untuk lintasan kendaraan berat seperti truk tronton / container pilihlah conblock K400 – K500.
3. Perhatikan ketebalan Paving Block
Pilih paving block dengan ketebalan yang disesuaikan dengan jenis dan tonase kendaraan yang melintasinya. Jika digunakan untuk parkiran motor, mobil atau jalanjalan di cluster perumahan, konblok dengan tebal 6 cm sudah memadai. Untuk jalan yang dilewati bus atau truk double pilihlah konblok dengan tebal 8 cm dan untuk jalan yang dilintasi kendaraan berat seperti truk tronton / container maka konblok dengan tebal 10 cm adalah pilihan yang tepat. Conblock yang lebih tebal memiliki bobot yang lebih berat sehingga lebih stabil dan tidak mudah bergeser jika dilewati kendaraan yang bertonase besar.
4. Presisi dari sisi dimensi dan bagus teksturnya
Jika tidak presisi maka pada saat conblock tersebut dipasang akan membuat hasil pemasangannya tidak rapi. Selain itu tekstur paving yang kurang bagus akan mengurangi nilai estetikanya.
5.Dicetak dengan mesin Press Hidrolik
Paving block dengan komposisi material agregat yang sama jika di cetak dengan mesin press hidrolik akan memiliki tingkat kepadatan dan kerapatan yang lebih tinggi dibanding conblock yang di press manual. Hal ini akan berdampak pada mutu kuat tekannya. Selain itu paving press hidrolik juga lebih tahan terhadap abrasi karena tidak mudah lepas campuran materialnya dan tidak mudah berlumut dibanding paving press manual.
6. Potongan Harga
Jika Anda memilih ubin murah, kualitas yang Anda dapatkan akan sepadan dengan uang yang dikeluarkan. Anda harus membayar lebih di masa depan karena blok setelah pemasangan akan cepat rusak, sehingga Anda harus mengeluarkan uang untuk membeli blok